Pil KB Kombinasi, Terobosan Baru dalam Bidang Kesehatan Kulit

Pada dasarnya tubuh wanita memproduksi hormon wanita (estrogen, progesteron) dan sedikit hormon pria (androgen). Pada usia reproduktif (15-45 tahun) seringkali terjadi over produksi hormon androgen yang dapat menyebabkan produksi minyak berlebihan sehingga akan memicu timbulnya kulit berminyak, komedo bahkan jerawat, serta hirsutisme (pola tumbuh rambut yang tidak normal pada wanita, misalnya tumbuh bulu halus seperti kumis).

Selain itu hormon androgen dapat ikut serta mempengaruhi kerja akar rambut dan kelenjar sebum (kelenjar minyak). Jerawat terjadi ketika muara kelenjar sebum tersumbat. Hal ini mengakibatkan cairan sebum tidak dapat keluar, sehingga terjadi pembendungan dan peradangan. Pada kondisi ini, CPA secara kompetitif akan mengikat reseptor androgen dan mengurangi kadar hormon androgen bebas yang pada akhirnya akan turut pula mengurangi efeknya. Mekanisme kerja dari CPA juga jauh berbeda dengan antibiotik atau obat jerawat topikal yang hanya mengobati infeksi bakteri di permukaan kulit karena CPA bekerja jauh di bawah kulit yaitu pada kelenjar minyak, sehingga akan mengatasi masalah kulit langsung pada sumber penyebabnya..

Hingga saat ini pil kombinasi semacam OC dianggap sebagai metode kontrasepsi paling efektif dengan efek samping minimal. Namun penggunaan OC juga memungkinkan peningkatan kasus wanita dengan masalah ginekologis, seperti penyakit reproduksi karena pasien malas ke dokter. Meskipun demikian dengan berbagai kontoversi seputar penggunaan OC yang mengandung CPA setidaknya ada dua manfaat ganda yang dapat diperoleh yaitu perlindungan kontrasepsi yang andal dan didapatkannya kulit yang lebih bersih, halus, dan cantik.