A. Etiologi
Tidak diketahui, berhubungan dengan makanan yang mengandung zat karsinogenik seperti nitrosamin, alkohol, tembakau, dan makanan berjamur. Riwayat tertelan zat korosif, peradangan kronik esofagus, pasca radiasi daerah leher, dan kelainan esofagus.
B. Manifestasi Klinis
Gejala awal sering kurang diperhatikan pasien. Gejala digolongkan dalam gejala sumbatan, gejala penyebaran tumor ke mediastinum, dan gejala metastasis ke kelenjar limfe. Odinofagia, disfagia progresif, mula-mula hanya makanan padat kemudian diikuti kesulitan menelan cairan. Disfagia biasanya timbul bila lumen esofagus sudah terisi massa tumor lebih dari 50%. Regurgitasi disertai bercak merah segar, dan penurunan berat badan. Bila tumor telah mencapai mediastinum akan timbul suara parau, nyeri di daerah retrosternal, punggung, servikal, dan gejala bronkopulmoner. Sesak napas, batuk, dan stridor ekspirasi jika tumor menginfiltrasi trakea.
Pada pemeriksaan fisik tampak pasien menjadi kurus karena gangguan menelan dan anoreksia Jika telah lanjut, terdapat pembesaran kelenjar getah bening daerah supraklavikula dan aksila, serta hepatomegali.
C. Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan darah rutin: LED meningkat, gangguan faal hati dan ginjal.
Pada pemeriksaan radiologi dilakukan fluoroskopi posisi tegak dan miring untuk melihat kelenturan esofagus, foto polos toraks dengan posisi lateral, dan esofagogram dengan kontras ganda. Tanda khasnya adalah lumen yang sempit dan iregular, serta kekakuan dinding esofagus, tomografi komput, dan MRI dapat menentukan stadium tumor lebih tepat.
Pemeriksaan esofagoskopi untuk melihat bentuk, biopsi, dan pemeriksaan sitologi. Diagnosis pasti ditegakkan dengan biopsi dari massa tumor atau pemeriksaan sitologi.
D. Penatalaksanaan
Terapi tergantung lokasi, jenis, dan metastasis. Untuk pembedahan harus ditentukan apakah dapat dioperasi atau tidak berdasarkan keadaan umum pasien secara klinis, tidak adanya fiksasi tumor ke jaringan sekitar, atau tidak adanya metastasis ke organ lain.
Pada stadium dini, di mana besar tumor kurang dari 2 cm, dilakukan pembedahan enbloc esophagectomy. Pada stadium lanjut dilakukan tindakan paliatif agar pasien dapat menikmati makanan peroral, dengan operasi by pass berupa end to end esophagogastrostomy atau side to end esophagocolostomy, dilatasi esofagus dengan dilatator lentur/metal, dan intubasi esofagus.
Terapi radiasi diberikan untuk tujuan kuratif bagi pasien pasca bedah dengan sisa tumor dan yang menolak pembedahan. Radiasi paliatif diberikan untuk stadium lanjut.
0 komentar:
Posting Komentar
Informasi yang tersedia di Blog -♫►Don't Say No Fate◄♫-(artikel kesehatan) dikumpulkan dari berbagai sumber dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat, saran, konsultasi ataupun kunjungan kepada dokter anda!
Jika anda mengalami masalah serius, segera hubungi dokter!
Terima Kasih..
PERHATIAN :
Seluruh komentar yang ada merupakan tanggung jawab masing-masing komentator. Saya berhak untuk memberikan atau mempublikasikan identitas pribadi komentator yang bersangkutan apabila komentar tersebut terbukti merugikan pihak-pihak tertentu.
Komentar yang mengandung Sara, Pornografi dan Berbau Iklan akan saya hapus.