Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea.
A. Etiologi
Bakteri, jamur, Acanthamoeba (biasanya berasal dari cairan pencuci lensa kontak), dan Herpes simpleks.
B. Manifestasi Klinis
Mata merah, sakit ringan hingga berat, fotofobia, penglihatan menurun, kadang kotor. Pada pemeriksaan terlihat kekeruhan berwarna putih pada kornea dengan defek epitel. lris sukar dilihat akibat edema kornea dan infiltrasi sel radang pada kornea. Dapat disertai penipisan kornea, lipatan Descemet, reaksi jaringan uvea berupa, flare, hipopion, hifema, dan sinekia posterior. Bila disebabkan jamur, maka infiltrat akan berwama abu-abu dikelilingi infiltrat halus di sekitarnya (fenomena satelit).
C. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan sediaan langsung dan pemeriksaan jamur dengan sediaan hapus KOH.
D. Diagnosis Banding
Keratomalasia, tukak hipersensitif Stafilokok, dan infiltrat sisa benda asing.
E. Penatalaksanaan
Pengobatan bertujuan menghalangi hidup bakteri dengan antibiotik dan mengurangi reaksi radang dengan steroid. Diberikan sikloplegik serta antibiotik topikal dan subkonjungtiva yang sesuai. Pasien dirawat bila terancam terjadi perforasi, tidak dapat memberi obat sendiri, dan bila penyakit berat sehingga diperlukan obat sistemik. Mata titiak boleh dibebat, pembersihan sekret dilakukan 4 kali sehari, dan berhati-hati terhadap glaukoma sekunder. Pengobatan dihentikan bila sudah terjadi epitelisasi dan mata terlihat tenang. Bila penyebabnya Pseudomonas pengobatan harus ditambah 1-2 minggu.
Untuk keratitis herpetik dilakukan debridemen epitel dengan aplikator kapas, sikloplegik atropin 1 %, dan dibalut tekan. Balut diganti setiap hari sampai defek kornea membaik (biasanya dalam 72 jam). Antiviral topikal dapat mempercepat penyembuhan. Untuk keratitis varisela zoster dapat diberikan asiklovir intravena atau orai 5 x 800 mg dalam waktu 72 jam setelah terjadi gejala kulit untuk 10-14 hari. Bila perlu diberikan analgesik dan kortikosteroid topikal.
Bila disebabkan Acanthamoeba, selain debridemen epitel, diberikan topikal propamidin isetionat 1% dan neomisin tetes, atau poliheksametilen biguanid 0,01-0,02%, atau golongan imidazol.
0 komentar:
Posting Komentar
Informasi yang tersedia di Blog -♫►Don't Say No Fate◄♫-(artikel kesehatan) dikumpulkan dari berbagai sumber dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat, saran, konsultasi ataupun kunjungan kepada dokter anda!
Jika anda mengalami masalah serius, segera hubungi dokter!
Terima Kasih..
PERHATIAN :
Seluruh komentar yang ada merupakan tanggung jawab masing-masing komentator. Saya berhak untuk memberikan atau mempublikasikan identitas pribadi komentator yang bersangkutan apabila komentar tersebut terbukti merugikan pihak-pihak tertentu.
Komentar yang mengandung Sara, Pornografi dan Berbau Iklan akan saya hapus.