Retardasi mental adalah suatu gangguan heterogen yang terdiri dari gangguan fungsi intelektual di bawah rata-rata dan gangguan dalam keterampilan adaptif yang ditemukan sebelum orang berusia 18 tahun.
A. Etiologi
Faktor penyebab adalah kondisi genetik (kromosom dan bawaan), paparan pranatal dengan infeksi dan toksin, trauma perinatal, kondisi yang didapat, dari faktor sosiokultural.
B. Manifestasi Klinis
o Retardasi Mental Ringan
Keterampilan sosial dan komunikasinya mungkin adekuat dalam tahun-tahun prasekolah. Tetapi saat anak menjadi lebih besar, defisit kognitif tertentu seperti kemampuan yang buruk untuk berpikir abstrak dan egosentrik mungkin membedakan dirinya dari anak lain seusianya.
o Retardasi Mental Sedang
Keterampilan komunikasi berkembang lebih lambat. Isolasi sosial dirinya mungkin dimulai pada usia sekolah dasar. Dapat dideteksi lebih dini jika dibandingkan retardasi mental ringan.
o Retardasi Mental Berat
Bicara anak terbatas dan perkembangan motoriknya buruk. Pada usia prasekolah sudah nyata ada gangguan. Pada usia sekolah mungkin kemampuan bahasanya berkembang. Jika perkembangan bahasanya buruk, bentuk komunikasi nonverbal dapat berkembang.
o Retardasi Mental Sangat Berat
Keterampilan komunikasi dan motoriknya sangat terbatas. Pada masa dewasa dapat terjadi perkembangan bicara dan mampu menolong diri sendiri secara sederhana. Tetapi seringkali masih membutuhkan perawatan orang lain.
Terdapat ciri klinis lain yang dapat terjadi sendiri atau menjadi bagian dari gangguan retardasi mental, yaitu hiperaktivitas, toleransi frustasi yang rendah, agresi, ketidakstabilan afektif, perilaku motorik stereotipik berulang, dan perilaku melukai diri sendiri.
C. Perjalanan Penyakit dan Prognosis
Semakin banyak gangguan mental komorbid yang terjadi, semakin buruk prognosisnya. Pada sebagian besar kasus, gangguan intelektual dasar tidak membaik walaupun tingkat adaptasi dapat ditingkatkan dengan menciptakan lingkungan yang mendukung.
D. Diagnosis
Kriteria Diagnostik
o Fungsi intelektual secara bermakna di bawah rata-rata IQ, kira-kira 70 atau kurang pada tes IQ yang dilakukan secara individual (untuk bayi, pertimbangan klinisnya adalah fungsi intelektual yang jelas di bawah rata-rata).
Derajat retardasi mental
o Adanya defisit atau gangguan penyerta dalam fungsi adaptif sekarang (yaitu efektivitas orang tersebut untuk memenuhi standar-standar yang dituntut menurut usianya dalam kelompok kulturalnya) pada sekurangnya dua bidang keterampilan berikut, yaitu komunikasi, merawat diri sendiri, aktivitas di rumah, keterampilan sosial/interpersonal, menggunakan sarana masyarakat, mengarahkan diri sendiri, keterampilan akademik fungsional, pekerjaan, liburan, kesehatan, dan keamanan.
o Bermula sebelum usia 18 tahun
E. Penatalaksanaan
Terapi terbaik adalah pencegahan primer, sekunder, dan tersier.
Pencegahan primer adalah tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan atau menurunkan kondisi yang menyebabkan gangguan. Tindakan tersebut termasuk pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat umum, usaha terus menerus dari profesional bidang kesehatan untuk menjaga dan memperbaharui kebijakan kesehatan masyarakat, aturan untuk memberikan pelayanan kesehatan maternal dan anak yang optimal, dan eradikasi gangguan yang diketahui disertai kerusakan sistem saraf pusat. Konseling keluarga dan genetik dapat membantu.
Tujuan pencegahan sekunder adalah untuk mempersingkat perjalanan penyakit, sedangkan pencegahan tersier bertujuan untuk menekan kecacatan yang terjadi. Dalam pelaksanaannya kedua jenis pencegahan ini dilakukan bersamaan, yang meliputi pendidikan untuk anak; terapi perilaku, kognitif dan psikodinamika; pendidikan keluarga; dan intervensi farmakologis.
Pendidikan untuk anak harus merupakan program yana lengkap dan mencakup latihan keterampilan adaptif, sosial, dan kejuruan. Satu hal yang penting adalah mendidik keluarga tentang cara meningkatkan kompetensi dan harga diri sambil mempertahankan harapan yang realistik.
Untuk mengatasi perilaku agresi dan melukai diri sendiri dapat digunakan naltrekson. Untuk gerakan motorik stereotipik dapat dipakai antipsikotik seperti haloperidol dan klorpromazin. Perilaku kemarahan eksplosif dapat diatasi dengan penghambat beta seperti propranolol dan buspiron. Adapun untuk gangguan defisit atensi atau hiperaktivitas dapat digunakan metilpenidat.
0 komentar:
Posting Komentar
Informasi yang tersedia di Blog -♫►Don't Say No Fate◄♫-(artikel kesehatan) dikumpulkan dari berbagai sumber dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat, saran, konsultasi ataupun kunjungan kepada dokter anda!
Jika anda mengalami masalah serius, segera hubungi dokter!
Terima Kasih..
PERHATIAN :
Seluruh komentar yang ada merupakan tanggung jawab masing-masing komentator. Saya berhak untuk memberikan atau mempublikasikan identitas pribadi komentator yang bersangkutan apabila komentar tersebut terbukti merugikan pihak-pihak tertentu.
Komentar yang mengandung Sara, Pornografi dan Berbau Iklan akan saya hapus.