Sejak ratusan tahun lalu reputasi cokelat sebagai makanan pembangkit
libido sudah dikenal orang. Raja-raja masa lampau juga diceritakan
selalu minum cokelat setiap hari agar tetap perkasa untuk menggilir
harem-haremnya yang berbeda setiap malam.
Menurut situs Wikipedia, kata cokelat berasal dari bahasa suku Aztec, xocoalt, yang berarti minuman pahit. Suku Aztec dan Maya di Meksiko percaya bahwa Dewa Pertanian telah mengirimkan cokelat yang berasal dari surga kepada mereka. Penakluk Aztec Hernando Cortes kemudian membawanya ke Spanyol antara tahun 1502-1528. Oleh orang-orang Spanyol, minuman pahit tersebut dicampur gula sehingga rasanya lebih enak. Cokelat kemudian menyebar ke Perancis, Belanda, dan Inggris.
Konon, di dunia ini rasa makanan yang paling digemari adalah cokelat. Tak heran bila cokelat kini mewujud dalam berbagai bentuk makanan, mulai dari es krim, kue, minuman, hingga susu. Tak sedikit pula orang yang ketagihan makan cokelat (chocolate craving).
Hal ini sering dikaitkan dengan kandungan phenylethylamine, salah satu zat yang bersifat neurotransmiter yang berhasiat menghasilkan dopamine. Dampak dopamine adalah muncul perasaan senang dan perbaikan suasana hati. Phenylethylamine juga dianggap mempunyai khasiat aprodisiak yang memunculkan perasaan seperti orang sedang jatuh cinta (hati berbunga).
Perbaikan suasana hati, perasaan nyaman dan bahagia tadi pada akhirnya akan membangkitkan hasrat bercinta. Perempuan yang memakan cokelat mood-nya juga lebih baik karena kandungan magnesiumnya. Kandungan flavonoid dalam cokelat pun mampu melenturkan pembuluh darah sehingga aliran darah lancar, termasuk yang menuju organ seksual pria.
Karena itu, kunyahlah beberapa potong cokelat sebelum bercinta.
Menurut situs Wikipedia, kata cokelat berasal dari bahasa suku Aztec, xocoalt, yang berarti minuman pahit. Suku Aztec dan Maya di Meksiko percaya bahwa Dewa Pertanian telah mengirimkan cokelat yang berasal dari surga kepada mereka. Penakluk Aztec Hernando Cortes kemudian membawanya ke Spanyol antara tahun 1502-1528. Oleh orang-orang Spanyol, minuman pahit tersebut dicampur gula sehingga rasanya lebih enak. Cokelat kemudian menyebar ke Perancis, Belanda, dan Inggris.
Konon, di dunia ini rasa makanan yang paling digemari adalah cokelat. Tak heran bila cokelat kini mewujud dalam berbagai bentuk makanan, mulai dari es krim, kue, minuman, hingga susu. Tak sedikit pula orang yang ketagihan makan cokelat (chocolate craving).
Hal ini sering dikaitkan dengan kandungan phenylethylamine, salah satu zat yang bersifat neurotransmiter yang berhasiat menghasilkan dopamine. Dampak dopamine adalah muncul perasaan senang dan perbaikan suasana hati. Phenylethylamine juga dianggap mempunyai khasiat aprodisiak yang memunculkan perasaan seperti orang sedang jatuh cinta (hati berbunga).
Perbaikan suasana hati, perasaan nyaman dan bahagia tadi pada akhirnya akan membangkitkan hasrat bercinta. Perempuan yang memakan cokelat mood-nya juga lebih baik karena kandungan magnesiumnya. Kandungan flavonoid dalam cokelat pun mampu melenturkan pembuluh darah sehingga aliran darah lancar, termasuk yang menuju organ seksual pria.
Karena itu, kunyahlah beberapa potong cokelat sebelum bercinta.
0 komentar:
Posting Komentar
Informasi yang tersedia di Blog -♫►Don't Say No Fate◄♫-(artikel kesehatan) dikumpulkan dari berbagai sumber dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat, saran, konsultasi ataupun kunjungan kepada dokter anda!
Jika anda mengalami masalah serius, segera hubungi dokter!
Terima Kasih..
PERHATIAN :
Seluruh komentar yang ada merupakan tanggung jawab masing-masing komentator. Saya berhak untuk memberikan atau mempublikasikan identitas pribadi komentator yang bersangkutan apabila komentar tersebut terbukti merugikan pihak-pihak tertentu.
Komentar yang mengandung Sara, Pornografi dan Berbau Iklan akan saya hapus.