Pages

 

Selasa, 03 Mei 2011

Tuli Akibat Bising

3 komentar
Tuli akibat bising adalah tuli yang disebabkan paparan oleh bising yang cukup keras dalam jangka waktu cukup lama, biasanya diakibatkan oleh bising lingkungan kerja. Sifatnya tuli saraf koklea dan umumnya terjadi pada kedua telinga.

A. Patofisiologi
Bising dengan intensitas 85 dB atau lebih dapat mengakibatkan kerusakan pada reseptor pendengaran Corti di telinga dalam; terutama yang berfrekuensi 3.000-6.000 Hz.

B. Faktor Predisposisi
Intensitas bising yang lebih tinggi, frekuensi tinggi, lama terpapar di lingkungan bising (biasanya lebih dari 5 tahun), mendapat obat ototoksik, dan lain-lain.

C. Manifestasi Klinis
Kurang pendengaran, kadang tinitus, sukar menangkap percakapan dengan kekerasan biasa, bila sudah berat maka yang keras pun sukar dimengerti, pasien mengalami kesulitan mendengarkan dan memahami percakapan di tempat ramai (cocktail party deafness). Pemeriksaan otoskop tidak menunjukkan kelainan.

Tes penala: Rinne positif, Weber lateralisasi ke telinga yang pendengarannya lebih baik, dan Schwabach memendek.

D. Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan audiometri nada murni terdapat kesan tuli sensorineural sedangkan pada pemeriksaan audiologi khusus terdapat fenomena rekrutmen yang patognomonik untuk tuli saraf koklea.

E. Penatalaksanaan
Pasien dianjurkan pindah bekerja atau memakai alat pelindung telinga. Karena bersifat menetap, dapat dicoba pemasangan alat bantu dengar. Psikoterapi untuk menerima keadaan. Latihan pendengaran dengan alat bantu dengar dibantu dengan membaca ucapan bibir, mimik, dan gerakan anggota badan, serta bahasa isyarat. Juga rehabilitasi suara. Bila terjadi tuli total bilateral dipertimbangkan untuk pemasangan implan koklea.

F. Prognosis
Kurang baik karena menetap dan tidak dapat diobati. Yang terpenting adalah pencegahan.

3 komentar:

Adam1708 mengatakan...

Salam... boleh konsultasi gx pak?
kl blh sy teruskn.. kl gx blh,, kepalang tanggung pak.. dh ketulis.
Telinga saya kemasukan sesuatu pak (kapas katun bud). sy sudah berusaha ambil dgn mengorek-ngorek sendiri, tp tdk berhasil. gmn pak kl lama dibiarkan.. apa akan hancur dan keluar sendirinya? mohon sarannya pak. thx

-DiMaZT PrAboWo- mengatakan...

Boleh..

Saran yg bisa saya berikan segera tanggapi masalah anda dengan serius, pergi ke Dokter THT untuk dilakukan penyedotan kapas cotton bud yg tertinggal. Karena jika trlalu lama d.biarkan akan menutupi tuba eustachius dan berakibat penurunan pendengaran n vertigo (pusing).

Jangan d.korek2 untuk mengambil kapas tsb, dapat berakibat terdorongnya kapas semakin dlm n trjadi infeksi yg serius. Ini tidak akan hancur dgn sendirinya,bhkan kotoran akan semakin menjadi seperti lem untuk menempelkan kapas tsb d.liang telinga.

Segera pergi k.Dokter THT.. Smg lekas sembuh..

-DiMaZT PrAboWo- mengatakan...

Adam1708
Sebagai masukan lagi untuk lebih berhati-hati lagi selanjutnya.
Kotoran telinga umumnya akan penuh sekitar 3-4 bulan, jadi sebenarnya tidak perlu untuk membersihkan telinga setiap hari dengan kapas telinga (cotton bud).
Jika kotoran telinga terlalu kering dan keras, harus diberikan dulu obat tetes telinga untuk melunakkan kotoran telinga sehingga tidak melukai kulit telinga pada saat dibersihkan.

Posting Komentar

Informasi yang tersedia di Blog -♫►Don't Say No Fate◄♫-(artikel kesehatan) dikumpulkan dari berbagai sumber dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat, saran, konsultasi ataupun kunjungan kepada dokter anda!
Jika anda mengalami masalah serius, segera hubungi dokter!
Terima Kasih..

PERHATIAN :
Seluruh komentar yang ada merupakan tanggung jawab masing-masing komentator. Saya berhak untuk memberikan atau mempublikasikan identitas pribadi komentator yang bersangkutan apabila komentar tersebut terbukti merugikan pihak-pihak tertentu.
Komentar yang mengandung Sara, Pornografi dan Berbau Iklan akan saya hapus.