Pages

 

Rabu, 04 Januari 2012

Hati-Hati Dengan Toksoplasmosis

2 komentar
Apakah Toksoplasmosis?
Toksoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri toksoplasma gondii. Pada umumnya infeksi toksoplasma tidak menimbulkan gejala apa pun, namun pada ibu hamil infeksi tersebut dapat berisiko menyerang plasenta dan bayi.

Meskipun hanya sekitar 1 dari 10.000 bayi terkena toksoplasmasis, namun infeksi tersebut perlu diwaspadai. Infeksi toksoplasma pada bayi (congenital toxoplasmosis) dapat menyebabkan gangguan fungsi otak, mata, ginjal, jantung dan lainnya. Dalam jangka panjang, bayi dapat tumbuh menjadi anak yang buta, tuli dan terbelakang mental.
Sekitar 10-15% wanita hamil memiliki kekebalan alami terhadap toksoplasmosis karena dalam tubuhnya telah terbentuk serum antibodi dari infeksi sebelumnya. Sejumlah lainnya yang tidak memiliki kekebalan memang rentan terkena, namun kemungkinan terinfeksi juga biasanya rendah. Tambahan lagi, tidak semua ibu hamil yang terkena toksoplasmosis menularkan ke bayinya. Bila calon ibu terjangkiti toksoplasma pada trimester pertama kehamilan, kemungkinannya 15% bahwa dia akan menularkannya ke bayi. Semakin tua usia kehamilan, semakin besar risiko penularan, hingga mencapai 60% bila calon ibu baru terinfeksi di trimester ketiga. Namun di sisi lain, semakin tua usia bayi juga semakin kuat dia dalam melawan infeksi. Infeksi toksoplasmosis menimbulkan risiko terbesar pada usia kehamilan 10-24 minggu.
Cara Penularan Toksoplasmosis
Selain dari ibu ke anak, toksoplasmasis tidak menular lewat kontak antar manusia. Berikut adalah sumber utama penularan toksoplasmosis:
  • Sekitar 50% penularan infeksi toksoplasma terjadi karena memakan daging yang kurang matang. Toksoplasma dapat bertahan hidup bila daging dipanaskan kurang dari 66 derajat celcius (Pada waktu Anda memasak sate, misalnya, pastikan bahwa daging bagian dalamnya juga sudah matang).
  • Kontak dengan kucing dan kotorannya. Kucing adalah satu-satunya hewan yang dapat menularkan toksoplasma lewat kotoran. Ketika kucing memakan daging mentah mangsanya atau terkena kotoran kucing lainnya yang sudah terinfeksi, kuman toksoplasma akan masuk melalui mulut atau lidahnya sewaktu membersihkan diri. Setelah berkembang biak di dalam tubuh kucing tersebut, kuman toksoplasma akan mengeluarkan benih (oosit) melalui kotoran. Dalam satu kali buang kotoran, kucing yang terinfeksi dapat mengeluarkan jutaan benih toksoplasma yang hanya bisa dilihat melalui mikroskop. Benih tersebut akan menjadi dewasa setelah 24 jam dan terus bertahan hidup di tanah, pasir atau kotoran hingga 18 bulan. Ketika Anda mengelus-elus kucing atau berkebun di taman dan kemudian lupa menyeka muka dengan tangan Anda, kuman toksoplasma dapat memasuki tubuh Anda melalui mulut, hidung dan mata Anda.
  • Sumber penularan lainnya adalah sayuran/buah yang dicuci kurang bersih, air dan susu segar yang terkontaminasi.

Cara Mencegah Toksoplasmosis 
  1. Ambil vaksinasi TORCH (toksoplasma, rubella, cytomegalo dan herpes virus) sebelum kehamilan. Bagi Anda yang baru menikah, jangan sampai terlewatkan program vaksinasi tersebut.
  2. Masak daging dengan matang. Gunakan ukuran termometer bila memanggang dalam oven hingga mencapai derajat celcius. Bila tidak menggunakan ukuran suhu, yakinkan bahwa daging telah masak seluruhnya (tidak ada lagi yang masih berwarna kemerahan).
  3. Hindari minum susu mentah yang tidak dipasteurisasi, atau telur setengah matang.
  4. Cuci bersih/kupas buah-buahan dan sayuran-sayuran yang dimakan mentah.
  5. Cuci kembali peralatan masak, piring, pisau dan tangan Anda dengan sabun setelah dipakai mengolah daging mentah.
  6. Jangan sentuh mulut, hidung atau mata Anda ketika berkebun atau memasak daging mentah/sayuran yang masih kotor.
  7. Cuci tangan sebelum makan.
  8. Hindari air yang terkontaminasi. Minumlah dari sumber air yang jelas aspek kebersihannya, jangan sembarangan.
  9. Jangan memelihara atau mendekati kucing ketika Anda sedang hamil. Bila Anda tetap memutuskan untuk memelihara kucing :
  • Biasakan agar binatang tersebut buang kotoran di tempat yang disediakan dan segera buang kotorannya ke tempat yang aman. Benih toksoplasma (oosit) tidak berbahaya sebelum 24 jam, jadi sebaiknya jangan ditunda-tunda. Gunakan sarung tangan yang langsung dibuang dan cuci bersih tangan Anda setelah melakukannya.
  • Beri makanan yang masak atau catfood, jangan biarkan kucing berkeliaran di luar dan mencari makan sendiri.
  • Jauhkan kucing dari dapur dan meja makan.
  • Selalu cuci tangan setelah memegang kucing Anda.

2 komentar:

nonik eminingrum mengatakan...

klo udh terlanjur pnya kucing gmn ya,,kan sayang klo dibuang..apa lg kn kucing nya lucu kya u pah..heheheheh
your wife.

-DiMaZT PrAboWo- mengatakan...

Ada kunjungan dari istriqu tercinta...
Terima kasih mah...

Begini, tidak perlu membuang kucingnya jika memang sudah terlanjur sayang... Seperti yg sudah saya jelaskan di atas..
Selalu utamakan kebersihan si kucing.. Agar kucing selalu dlm keadaan higiene... Namun tdk menutup kemungkinan virus tsb tdk akan menular...
Maka dari itu langah sederhananya silahkan kembali disimak pada sub bab "Cara Mencegah Toksoplasmosis point 9"..

Posting Komentar

Informasi yang tersedia di Blog -♫►Don't Say No Fate◄♫-(artikel kesehatan) dikumpulkan dari berbagai sumber dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat, saran, konsultasi ataupun kunjungan kepada dokter anda!
Jika anda mengalami masalah serius, segera hubungi dokter!
Terima Kasih..

PERHATIAN :
Seluruh komentar yang ada merupakan tanggung jawab masing-masing komentator. Saya berhak untuk memberikan atau mempublikasikan identitas pribadi komentator yang bersangkutan apabila komentar tersebut terbukti merugikan pihak-pihak tertentu.
Komentar yang mengandung Sara, Pornografi dan Berbau Iklan akan saya hapus.