Tumor ganas rongga mulut berbeda dengan yang jinak karena menginvasi jaringan sekitar, berkembang sampai daerah endotel, dan dapat bermetastasis ke bagian tubuh yang lain. Tumor ganas rongga mulut tumbuh sangat cepat, sehingga deteksi dini serta tindakan pencegahan sangat penting untuk mengatasi tumor ganas ini. Pada stadium dini tidak ada gejala, tidak ada tanda-tanda sakit ataupun perdarahan. Hati-hati terhadap lesi yang terus menetap selama dua minggu atau lebih, terutama jika pasien tidak mengetahui sebab timbulnya lesi tersebut. Tumor ganas rongga mulut dapat berasal dari jaringan epitel atau jaringan ikat. Tumor ganas yang berasal dari epitel adalah karsinoma sel skuamosa dan karsinoma sel basal, sedangkan yang berasal dari jaringan ikat adalah fibrosarkoma.
Karsinoma sel skuamosa adalah jenis keganasan yang paling sering terjadi dalam rongga mulut, meliputi 95% dari seluruh kasus keganasan rongga mulut. Pada stadium dini tidak terasa sakit dan tampak sebagai lesi ulserasi, fisur, atau keratosis yaag dapat diketahui dengan palpasi. Daerah yang mempunyai frekuensi tinggi terhadap kelainan ini adalah lateral dan ventral lidah. Jika bagian 2/3 posterior lidah dan dasar lidah sudah terkena, maka prognosis menjadi buruk karena sulit mencapai daerah lesi dan lokasinya dekat dengan organ vital. Tindakan yang tepat sangat diperlukan karena menurut data statistik 2/3 dari seluruh pasien tumor ini meninggal.
Adenokarsinoma merupakan tumor ganas yang biasanya terdapat pada kelenjar saliva minor palatum dan cenderung menginvasi ke pembuluh limfe dan berinfiltrasi ke sumsum tulang sekitarnya.
Fibrosarkoma adalah tumor ganas yang berasal dari jaringan ikat yang dapat timbul dari periosteum atau jaringan lunak. Biasanya fibrosarkoma merupakan lesi yang berdiferensiasi sempurna, tumbuh lambat, invasi lambat, dan tidak bermetastasis, tetapi 1/5 kasus merupakan fibrosarkoma yang anaplastik, tumbuh cepat, dan menginvasi daerah sekitarnya dengan bermetastasis. Tumor ini jarang timbul di rongga mulut, biasanya terdapat di gingiva, palatum, bibir, dan lidah. Jika tumor ini timbul di gingiva, maka tanda awalnya adalah tanggalnya gigi-geligi. Prognosis bervariasi tergantung anaplasia dan lokasi tumor yang menentukan keberhasilan operasi.
A. Diagnosis
Pada pemeriksaan klinis mulut jika tampak lesi putih, hiperkeratosis atau ulkus dan fisura yang menetap selama dua minggu atau lebih, maka harus dilakukan biopsi untuk melihat ada tidaknya perubahan ke arah keganasan. Daerah yang sering terjadi keganasan secara beurutan adalah tepi lateral dan ventral lidah, bibir bawah, mukosa bukal, gingiva, palatum lunak, dan daerah tonsil.
Jika dicurigai terdapat keganasan, maka biopsi harus segera dilakukan. Sebelum biopsi, dapat dilakukan pemeriksaan sitologi atau pewarnaan dengan toluidin biru.
B. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pasien tumor ganas rongga mulut dilakukan dengan operasi, radiasi, kemoterapi, atau kombinasi dua atau ketiganya, tergantung dari jenis tumor dan durasinya. Keputusan tentang tindakan terbaik yang dapat dilakukan harus dibuat oleh seseorang yang mempunyai keahlian khusus tentang keganasan leher dan kepala.
0 komentar:
Posting Komentar
Informasi yang tersedia di Blog -♫►Don't Say No Fate◄♫-(artikel kesehatan) dikumpulkan dari berbagai sumber dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat, saran, konsultasi ataupun kunjungan kepada dokter anda!
Jika anda mengalami masalah serius, segera hubungi dokter!
Terima Kasih..
PERHATIAN :
Seluruh komentar yang ada merupakan tanggung jawab masing-masing komentator. Saya berhak untuk memberikan atau mempublikasikan identitas pribadi komentator yang bersangkutan apabila komentar tersebut terbukti merugikan pihak-pihak tertentu.
Komentar yang mengandung Sara, Pornografi dan Berbau Iklan akan saya hapus.