Pages

 

Senin, 09 Mei 2011

Polip Hidung

0 komentar
Polip hidung adalah massa lunak, berwarna putih atau keabu-abuan yang terdapat dalam rongga hidung. Paling sering berasal dari sinus etmoid, multipel, dan bilateral. Biasanya pada orang dewasa. Pada anak mungkin merupakan gejala kistik fibrosis.

Polip koana adalah polip hidung yang berasal dari sinus maksila yang keluar melalui rongga hidung dan membesar di koana dan nasofaring.

A. Etiologi
Terjadi akibat reaksi hipersensitif atau reaksi alergi pada mukosa hidung.

B. Faktor Predisposisi
Alergi, sinusitis kronik, iritasi, sumbatan hidung oleh kelainan anatomi seperti deviasi sep­tum dan hipertrofi konka.

C. Patofisiologi
Mukosa hidung membengkak, terisi banyak cairan interselular dan sel radang, kemudian terdorong ke dalam rongga hidung oleh gaya berat.

D. Manifestasi Klinis
Sumbatan hidung yang menetap dan senakin lama semakin berat dan rinorea. Dapat terjadi hiposmia atau anosmia. Bila menyumbat ostium, dapat terjadi sinusitis dengan ingus purulen. Karena disebabkan alergi, gejala utama adalah bersin dan iritasi di hidung.

Pada pemeriksaan klinis tampak massa putih keabu-abuan atau kuning kemerahan dalam kavum nasi. Polip bertangkai sehingga mudah digerakkan, konsistensinya lunak, tidak nyeri bila ditekan, tidak mudah berdarah, dan tidak mengecil pada pemakaian vasokonstriktor.

E. Diagnosis Banding
Konka polipoid.

F. Penatalaksanaan
Bila polip masih kecil, dapat diobati secara konservatif dengan kortikosteroid sistemik atau oral, misalnya prednison 50 mg/hari atau deksametason selama 10 hari kemudian diturunkan perlahan. Secara lokal dapat disuntikkan ke dalam polip, misalnya triamsinolon asetonid atau prednisolon 0,5 ml tiap 5-7 hari sekali sampai hilang. Dapat dipakai secara topikal sebagai semprot hidung, misalnya beklometason dipropionat. Bila sudah besar, dilakukan ekstraksi polip dengan senar. Bila berulang-ulang dapat dirujuk untuk operasi etmoidektomi intranasal atau ekstranasal.

Pengobatan juga perlu ditujukan pada penyebabnya, dengan menghindari alergen penyebab.

G. Prognosis
Cenderung berulang.

0 komentar:

Posting Komentar

Informasi yang tersedia di Blog -♫►Don't Say No Fate◄♫-(artikel kesehatan) dikumpulkan dari berbagai sumber dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat, saran, konsultasi ataupun kunjungan kepada dokter anda!
Jika anda mengalami masalah serius, segera hubungi dokter!
Terima Kasih..

PERHATIAN :
Seluruh komentar yang ada merupakan tanggung jawab masing-masing komentator. Saya berhak untuk memberikan atau mempublikasikan identitas pribadi komentator yang bersangkutan apabila komentar tersebut terbukti merugikan pihak-pihak tertentu.
Komentar yang mengandung Sara, Pornografi dan Berbau Iklan akan saya hapus.