Obat antimania mempunyai beberapa sinonim, antara lain mood modulators, mood stabilizers, dan antimanik. Dalam membicarakan obat antimania yang menjadi obat acuan adalah litium karbonat.

A. Profil Efek Samping
Perlu diperhatikan bahwa efek samping litium berhubungan erat dengan dosis dan kondisi fisik pasien.
o Gejala efek samping yang dini pada pengobatan jangka lama:
o Mulut kering, haus, gangguan saluran cerna (mual, muntah,
diare, feses lunak), kelemahan otot, poliuria, tremor halus (lebih
nyata pada pasien usia lanjut dan penggunaan bersamaan dengan
neuroleptik dan antidepresan)
o Tidak ada efek sedasi dan gangguan ekstrapiramidal.
o Efek samping lain: hipotiroidisme, peningkatan berat badan,
perubahan fungsi tiroid (penurunan kadar tiroksin dan peningkatan kadar
TSH), edema tungkai, leukositosis, rasa logam, gangguan daya ingat,
dan konsentrasi pikiran.
o Gejala intoksikasi: (serum litium > 1,5 mEq/l)
o Gejala dini: muntah diare, tremor kasar, mengantuk,
konsentrasi pikiran menurun , bicara sulit, mengucapkan kata tidak jelas
dan gaya berjalan tidak stabil
o Dengan semakin beratnya intoksikasi terdapat gejala: kesadaran menurun (confusional state dapat sampai koma dengan hipertoni otot dan kedutan), oliguria, kejang-kejang
o Penting sekali pengawasan kadar litium dalam darah (mEq/1)
o Faktor predisposisi terjadinya intoksikasi litium:
o Demam (berkeringat berlebihan}
o Diet rendah garam (pasien dengan hipertensi)
o Diare dan muntah-muntah
o Diet untuk menurunkan berat badan
o Pemakaian bersama diuretik, antireumatik obat antiinflamasi non steroid
o Tindakan mengatasi intoksikasi litium :
o Mengurangi faktor predisposisi
o Diuresis paksa dengan garam fisiologis (NaCl 0,9 %)
diberikan secara intravena sebanyak 10 ml (1 ampul), bila perlu
hemodialisis.
o Tindakan pencegahan intoksikasi litium dengan edukasi
tentang faktor predisposisi, minum secukupnya (sekitar 2.500 ml per
hari), bila berkeringat dan diuresis banyak harus diimbangi minum lebih
banyak, mengenai gejala dini intoksikasi, dan kontrol rutin.
B. Cara Penggunaan
Pada mania akut diberikan haloperidol im atau tablet litium karbonat.
Pada gangguan afektif bipolar dengan serangan-serangan episodik mania/depresi diberi litium karbonat sebagai obat profilaksis. Dapat mengurangi frekuensi, berat, dan lamanya suatu kekambuhan.
Bila penggunaan litium karbonat tidak memungkinkan dapat digunakan
karbamazepin, Obat ini terbukti ampuh untuk meredakan sindrom mania
akut dan profilaksis serangan sindrom mania/depresi pada gangguan afektif bipolar.
Pada gangguan afektif unipolar, pencegahan kekambuhan dapat juga dengan obat antidepresi SSRI yang lebih ampuh daripada litium karbonat.
Penggunaan litium karbonat mulai dengan dosis 250-500 mg/hari,
diberikan 1-2 kali sehari, dinaikkan 250 mg/hari setiap minggu. Serum
litium diukur setiap minggu sampai diketahui kadar berefek klinis
terapeutik (0,8-1,2 mEq/l). Biasanya dosis efektif dan optimal berkisar
1.000-1.500 mg/hari. Dipertahankan sekitar 2-3 bulan, kemudian
diturunkan menjadi dosis pemeliharaan. Dosis awal harus lebih rendah
pada pasien usia lanjut atau pasien dengan gangguan fisik yang
mempengaruhi fungsi ginjal.
Pengukuran serum dilakukan dengan mengambil sampel darah pagi hari,
yaitu sebelum makan obat dan sekitar 12 jam setelah dosis petang.
C. Kontraindikasi
Wanita hamil
0 komentar:
Posting Komentar
Informasi yang tersedia di Blog -♫►Don't Say No Fate◄♫-(artikel kesehatan) dikumpulkan dari berbagai sumber dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat, saran, konsultasi ataupun kunjungan kepada dokter anda!
Jika anda mengalami masalah serius, segera hubungi dokter!
Terima Kasih..
PERHATIAN :
Seluruh komentar yang ada merupakan tanggung jawab masing-masing komentator. Saya berhak untuk memberikan atau mempublikasikan identitas pribadi komentator yang bersangkutan apabila komentar tersebut terbukti merugikan pihak-pihak tertentu.
Komentar yang mengandung Sara, Pornografi dan Berbau Iklan akan saya hapus.