Faringitis Akut / Tonsilitis Akut

A. Etiologi
Kuman Streptococcus beta hemolyticus, Streptococcus viridans, dan Streptococcus pyogenes adalah penyebab terbanyak. Dapat juga disebabkan oleh virus.

B. Patofisiologi

Penularan terjadi melalui droplet. Kuman menginfiltrasi lapisan epitel, kemudian bila epitel terkikis maka jaringan limfoid superfisial bereaksi, terjadi pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit polimorfonuklear.

C. Manifestasi Klinis

Suhu tubuh naik sampai 40°C, rasa gatal/kering di tenggorokan, lesu, nyeri sendi, odinofagia, anoreksia, dan otalgia. Bila laring terkena, suara akan menjadi serak. Pada pemeriksaan tampak faring hiperemis, tonsil membengkak, hiperemis, terdapat detritus (tonsilitis folikularis), kadang detritus berdekatan menjadi satu (tonsilitis lakunaris), atau berupa membran semu. Kelenjar submandibula membengkak dan nyeri tekan, terutama pada anak-­anak.

D. Komplikasi

Otitis media akut, abses peritonsil, abses parafaring, toksemia, septikemia, bronkitis, nefritis akut, miokarditis, dan artritis.

E. Pemeriksaan Penunjang

Kultur dan uji resistensi bila perlu.

F. Diagnosis Banding

Angina plaut vincent, tonsilitis difteri, scarlett fever, dan angina granulositosis.

G. Penatalaksanaan

Antibiotik golongan penisilin atau sulfonamida selama 5 hari, antipiretik, dan obat kumur atau obat isap dengan desinfektan. Bila alergi pada penisilin dapat diberikan eritromisin atau klindamisin.