Pages

 

Rabu, 04 Mei 2011

Glaukoma Kronik

0 komentar
Glaukoma kronik adalah penyakit mata dengan gejala peningkatan tekanan bola mata sehingga terjadi kerusakan anatomi dan fungsi mata yang permanen.

A. Etiologi
Keturunan dalam keluarga, diabetes melitus, arteriosklerosis, pemakaian kortikosteroid jangka panjang, miopia tinggi dan progresif, dan lain-lain.

B. Manifestasi Klinis
Dari riwayat keluarga ditemukan beberapa anggota keluarga dalam garis vertikal atau horizontal yang memiliki penyakit serupa.

Gejala-gejala terjadi akibat peningkatan tekanan bola mata. Penyakit ini berkembang secara lambat namun pasti. Penampilan bola mata seperti normal dan sebagian besar tidak mempunyai keluhan pada stadium dini. Pada stadium lanjut keluhannya berupa pasien sering menabrak karena pandangan lebih gelap, lebih kabur, lapang pandang menjadi sempit, hingga kebutaan permanen.

C. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan tekanan bola mata dengan palpasi dan tonometri menunjukkan peningkatan. Nilai dianggap mencurigakan bila berkisar antara 21-25 mmHg dan dianggap patologik bila berada di atas 25 mmHg.

Pada funduskopi ditemukan cekungan papil menjadi lebih lebar dan dalam, dinding cekungan bergaung, warna memucat, dan terdapat perdarahan pada papil. Pemeriksaan lapang pandang menunjukkan lapang pandang menyempit, depresi bagian nasal, tangga Ronne, atau skotoma busur.

D. Pemeriksaan Tambahan
Uji provokasi minum air, uji variasi diurnal, dan uji provokasi steroid, dilakukan pada kasus-­kasus yang meragukan.

E. Penatalaksanaan
Diberikan beta bloker seperti epinefrin, pilokarpin,dan asetazolamid. Timolol 0,25-0,5% tetes tiap 12 jam kecuali bagi pasien dengangagal jantung atau penyakit saluran pemapasan. Betaksolol 0,25-0,5% dengan atau tanpa epinefrin 0,5-1% dapat diberikan sebagai pengganti. Pilokarpin 1-4% diberikan 3-4 kali sehari.

Pasien diminta datang secara teratur enam bulan sekali agar dapat dinilai perkembangannya. Yang dinilai adalah tekanan bola mata dan lapang pandang. Bila penyempitan lapang pandang tidak bertambah, pengobatan dianggap telah sesuai dan diteruskan. Bila lapang pandang semakin memburuk, meskipun hasil pengukuran tekanan berada dalam batas normal, terapi harus ditingkatkan.

Bila kepatuhan pasien rendah, dapat dilakukan operasi atau laser sesuai penyebabnya, misalnya iridotomi, trabekuloplasti dengan fotokoagulasi laser, iridektomi, filtrasi, dan lain-­lain.

Dianjurkan berolahraga dan minum harus sedikit-sedikit.

F. Pencegahan
Pasien berusia di atas 40 tahun harus diperiksa secara teratur tekanan bola matanya agar bisa dideteksi dini dan diobati bila terjadi peningkatan.

0 komentar:

Posting Komentar

Informasi yang tersedia di Blog -♫►Don't Say No Fate◄♫-(artikel kesehatan) dikumpulkan dari berbagai sumber dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat, saran, konsultasi ataupun kunjungan kepada dokter anda!
Jika anda mengalami masalah serius, segera hubungi dokter!
Terima Kasih..

PERHATIAN :
Seluruh komentar yang ada merupakan tanggung jawab masing-masing komentator. Saya berhak untuk memberikan atau mempublikasikan identitas pribadi komentator yang bersangkutan apabila komentar tersebut terbukti merugikan pihak-pihak tertentu.
Komentar yang mengandung Sara, Pornografi dan Berbau Iklan akan saya hapus.